"Dunia ini kejam, terkadang suatu perasaan muncul di saat kita tidak menghendakinya. Tapi itulah dia, perasaan. Yang kalau bisa dibilang, tidak diharapkan namun hadir dengan sendirinya. Membawa sensasi yang berbeda, sensasi yang bisa membuat melayang siapapun yang merasakannya. Terlebih apabila perasaan itu disambut dengan hangat oleh hati yang lain, hati seseorang yang perasaan kita kehendaki."
Itulah sedikit pandangan gue tentang perasaan. Suatu rasa yang terkadang kita tidak sadari. Muncul dengan sendirinya, tanpa dikehendaki oleh sang pemilik hati. Seseorang memiliki perasaan kepada lawan jenisnya itu wajar. Apalagi, perasaan suka, kagum, sayang kepada seseorang yang dia kehendaki. Perjuangan seperti apapun, akan disambut oleh perasaan yang sama. Sama-sama suka, sama-sama sayang, sama-sama cinta.
Tapi kita tidak boleh melupakan bahwa, perasaan seseorang bisa hilang juga dengan tiba-tiba. Mungkin karena rasa "nyaman" kepada pasangan sudah tidak seperti awal lagi. Utuh di awal, hilang di tengah-tengah hubungan yang sedang di jalin. Kita juga harus percaya, kalau yang selalu ada bisa mengalahkan semuanya. Yang ada biasanya memberikan rasa nyaman yang utuh, membuat yang mengalaminya serasa mengalami dejavu, membuat dia merasakan bagaimana utuhnya menaruh perasaan kepada orang baru. Yang bisa memberikan rasa nyaman yang lebih dibandingkan pasangan yang sekarang.
Hati seseorang juga bukanlah sebuah Hotel yang bisa seenaknya In dan Out. Check in dan Check out semaunya. Hati tidak bisa dipaksa untuk menerima hal egois seperti itu. Kalaupun bisa, hati juga memiliki rasa lelah. Dan akan berpikir untuk tidak menerima lagi hal-hal egois seperti yang dia rasakan sekarang. Terkadang ada seseorang yang memaksa hatinya untuk bertahan menjaga hubungan yang telah dia jalani sejak lama. Memilih diam dan merasakan kepahitan di dalamnya. Berusaha tegar dengan apa yang dijalani nya yang sebenarnya, ada yang lebih baik dibandingkan pasangannya saat itu.
Orang seperti itu, ada. Mempertahankan suatu hubungan hanya karena lamanya usia berpacaran mereka. Yang realitanya sudah tidak ada rasa nyaman diantara keduanya dan lebih memilih bertahan hanya karena usia. Kita juga tidak bisa memaksakan kehendak seseorang, karena semua orang berhak melakukan apa yang dia suka. Terlebih masalah hati, masalah perasaan. Inilah perasaan, tidak mengenal kata kompromi dan sering egois.
Entah kenapa, apabila perasaan berkehendak kepada seseorang yang sudah dipilihnya, terkadang kita hanya bisa diam. Menikmati perasaan ini tanpa harus diungkapkan, tanpa harus diperjuangkan. Mungkin takut berjuang karena hasilnya yang sudah diketahui, tidak akan ada balasan yang serupa. Tak bisa di pungkiri juga, perasaan yang disimpan dan tidak diungkapkan ada rasa enaknya. Menyukai seseorang, menyayangi seseorang tanpa imbalan, tanpa menjadi pemilik hatinya itu, terkadang menyenangkan.
Perasaan yang egois? Ah, mungkin hanya karena nafsu untuk memiliki hatinya dan hanya pelampiasan. Maksudnya, perasaan di lampiaskan dan dipaksakan kepada orang yang salah. Memangnya ada? Ada. Perasaan yang dipaksakan biasanya akan nyaman di awal. Sekalipun dipaksakan beradaptasi, kemungkinannya kecil. Karena perasaan itu bukan untuk dipaksakan kepada hati yang salah, namun diperjuangkan untuk hati yang layak mendapatkannya.
Bedakan mana perasaan mana obsesi. Karena mereka hampir sama. Biasanya obsesi hanya untuk melejitkan semangat, bukan mendapatkan kenyamanan yang utuh. Perasaan yang tulus, baik diungkapkan maupun tidak, baik dapat respon maupun tidak, pasti akan indah. Percaya? Gue percaya. Memang betul kalau perasaan itu tidak bisa dipaksa.
Setiap orang berhak merasakan sesuatu "perasaan" tersendiri kepada seseorang yang mereka anggap spesial. Dan berhak merasakan beberapa versi perasaan mereka masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan, hanya bisa merasakan yang namanya PERASAAN.
Tapi kenyataannya emang gitu, lho. Semakin tua umur kita, udah jarang orang yang bener-bener mikirin hubungan atas dasar "cinta", tapi ya emang dijalanin aja. Kebanyakan orang (suami-istri) kayak gitu. Mungkin setelah 10 tahun menikah. (Gayanya kayak yang udah nikah aja gue \:;p/
ReplyDeleteTerkadang semuanya balik lagi kepada yang merasakannya juga sih, pak. Btw, semoga cepet dapat momongan. :))
DeleteCinta emnk ga bs di paksa,tapi jika tidak di coba maka kamu tak akan prnh tau hasilnya kecuali emnk orng itu berkata tidak untuk kamu.
DeleteMantap mbang
Moga yg baca bs dpt manfaat apa itu tentang perasaan
Hahahaha. Fakyu ki. Baca juga ternyata.
DeleteMomongan ndasmu! masih kuliah ini gue. :))
DeleteHahahahaha. :))
Delete