NARASI 1: SEBUAH PELAJARAN

SEBUAH PELAJARAN

Dulu, ingatkah kamu bahwa kita pernah bersama?

Bermimpi untuk mengukir sebuah skenario kehidupan yang lebih indah dari biasanya.

Dulu, kita memang pernah ada, sebelum semuanya menjadi berbeda.

Kamu memutuskan untuk memulai suatu perjalan hidup yang serius dengan dia.

Saat itu, aku merasa menjadi seseorang yang seperti layangan.

Melayang-layang terbawa oleh angin harapan.

Berputar-putar menunggu arah baru diatas awan.

Dan akhirnya, sampai dimana turunlah hujan.

Hujan selalu menjadi berkah tersendiri bagi banyak orang.

Termasuk aku, menjadi lebih berfikir jernih dan mendapat titik terang.

Menjadi lebih menerima kenyataan karena sejatinya itulah yang buat hati menjadi tidak tegang.

Setidaknya, aku juga merasa sangat dewasa ketika membiarkan dirimu menjadi lebih senang.

Sekarang aku sedang mencoba mengukir lagi mimpi yang sempat hancur kemarin.

Mencoba kembali menemukan kebahagiaan untuk diri sendiri, lalu orang lain.

Dibalik semua kisah yang kita lalui kemarin,

Aku berterima kasih banyak karena secara tidak langsung kau mengajariku untuk selalu bercermin.

Thanks to: V                                                                                                  Herlambang Adhytia