Wednesday, November 19, 2014

Kepada Orang Yang Sedang Jatuh Cinta

Mungkin, dari judulnya agak mirip dengan judul video terbaru Raditya Dika di channel youtube nya. Bedanya, dia membahas tentang patah hati dan gue, tentang orang yang sedang jatuh cinta. Kebetulan minggu lalu dia sempat talkshow di kampus gue, dan gue ikut acaranya dia. Lumayan sih banyak dapat ilmu tentang cinta dan khususnya, menulis. Raditya Dika banyak bercerita tentang pengalaman asmara nya. Dan itulah yang buat gue jadi kepikiran buat nulis postingan ini.

Oke, kepada orang yang sedang jatuh cinta, setiap orang berhak jatuh cinta. Siapapun dia, dari kalangan mana dia, orang tua nya siapa, anaknya berapa, pembantu nya berapa, semuanya berhak. Dan jatuh cinta, selalu identik dengan rasa senang. Happy, mencintai seseorang yang bener-bener kita cintai, dan kabar baiknya, orang tersebut juga mencintai kita, saling mencintai. Gak semuanya cinta itu indah, terkadang pengorbanan yang banyak gak sebanding dengan apa yang kita dapat. Rela berkorban demi dia, yang kita cinta. Apesnya, si dia ngerespon, tapi ujung-ujungnya? Ga sesuai harapan.

Cinta memang ga kenal kata kompromi. Kalaupun kenal, cinta ga bisa jadi sesuatu yang dipaksakan. Memaksakan cinta demi kebahagiaan palsu. Biarkan cinta tumbuh, mengalir dengan sendirinya. Biarkan dia berkembang dan terus berkembang di dalam hati seseorang yang sedang menikmatinya. Seseorang yang sedang jatuh cinta telah melewati dua proses, proses menyukai dan menyayangi. Sehingga pada akhirnya, bisa menentukan sesuatu yang dia anggap benar-benar berharga, Cinta. Ingatkah cinta pertama yang kalian rasakan? Cinta monyet? Pastinya. Cinta masa kanak-kanak yang sangat polos, malu-malu, dan lucu.

Kepada seorang yang sedang jatuh cinta, ketika merasakan apa itu cinta, apakah kalian bisa mendeskripsikan Cinta? Sensasi yang luar biasa indahnya, membawa seseorang yang sedang mengalami fase ini menjadi mudah senyum, mudah tertawa, selalu bersemangat? Mungkin itu sebagian efek dari yang namanya Jatuh Cinta. Apakah cinta hanya untuk pernikahan? Tidak? Bukannya cinta itu seharusnya abadi? Untuk suatu pernikahan oleh dua insan yang memang sehidup semati, mungkin iya. Permasalahan lain muncul, bisakah cinta itu kadaluwarsa? Mungkin seiring dengan gagalnya hubungan yang dibangun, jawabannya iya.

Menyukai seseorang saat pertama bertemu lalu berkenalan, dan berhasil akrab seiring munculnya rasa sayang. Rasa sayang yang semakin besar sehingga menimbulkan rasa cinta. Indah, sangat indah. Apakah proses itu bisa dengan mudah seperti mengucapkannya atau mengetiknya seperti ini? Tidak. Semua butuh proses, semua butuh usaha, semua butuh doa, agar semuanya lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kepada seorang yang sedang jatuh cinta, biarkanlah rasa itu hinggap dan mengisi hari-hari kalian. Rasakanlah efek yang muncul itu sebagai motivasi untuk bisa happy setiap hari. Taruh rasa senang sesuai kadar kelayakan kalian. Maksudnya, jika kita jatuh cinta kepada seseorang, letakkan kadar kesenangan dan kesedihan kita sesuai dengan yang kita butuhkan. Jangan terlalu cepat senang ketika sedang jatuh cinta, kita juga harus bisa memprediksi apakah orang yang kita cintai juga mencintai kita sama persis seperti yang kita rasakan.

"Kepada seorang yang sedang jatuh cinta, perjuangkan apa yang pantas kita perjuangkan. Tinggalkan apa yang pantas untuk kita tinggalkan. Jika yang kita butuh adalah dia, kejar dengan cinta masing-masing. Pertahankanlah rasa tersebut apabila memang dia layak untuk diperjuangkan, ketika sudah begini, cinta bisa untuk tidak kadaluwarsa"

4 comments:

  1. Tetap menjaga kadar cinta itu, benar juga ya bang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, selama kita bisa ngaturnya, bakalan lebih enak karena kita udah lebih waspada.

      Delete
  2. Asal jangan terburu-buru pengin bercinta aja. \:p/

    ReplyDelete

Total Visitors

Followers